Dibicarakan dalam rapat itu bagaimana langkah-langkah stategis yang akan diambil para pimpinan fakultas guna menjadikan fakultas paling bungsu di IAIN Bukittinggi tersebut bisa mewujudkan visinya sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu-ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat, baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Dalam pemaparannya, Dekan FUAD, Dr. Gazali, MA., memaparkan pencapaian-pencapaian FUAD selama satu tahun belakangan. Sampai akhir tahun 2017, untuk jumlah mahasiswa, diketahui, Prodi Sosiologi Agama adalah yang terbanyak pada tahun 2017, mencapai 163 orang atau 29% dari keseluruhan mahasiswa di fakultas tersebut.Selama tahun 2017 pula, dilaporkan, pihak fakultas telah menjalir MoU dengan berbagai instansi, baik dalam maupun luar negeri, baik di daerah maupun di pusat. Mou dengan instansi luar negeri misalnya dengan MUSHAFA INTERNASIONAL UNIVERSITY.
Dalam rapat itu juga dievaluasi program kegiatan yang dilaksanakan di FUAD selama tahun 2017, mulai dari workshop hingga kuliah tamu, seminar nasional, dikusi dosen, rintisan kerja sama, hingga visitasi dan pengisian borang jurusan dan institusi.
Selain mengevaluasi kegiatan fakultas selama setahun belakangan, rapat tersebut juga membicarakan program kerja FUAD tahun 2018 dan 2019, semisal rencana-rencana penjajakan Mou pada tingkat yang lebih luas dan rencana kegiatan akademis lainnya.
Dari rapat kerja itu, ditelurkan rekomondasi, bahwa pada tahun 2018 perlu adanya anggaran yang memadai untuk optimalisasi pencapaian kinerja kegiatan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, angkaran juga perlu dioptimalkan dalam membangun kerjasama untuk peningkatan kualitas SDM Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi.
(Reported by DA/Hasbi)