Bukittinggi, 17 Desember 2024 – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sukses menggelar Yudisium ke-8 dengan suasana penuh khidmat dan meriah. Sebanyak 44 lulusan, terdiri dari 42 sarjana dan 2 magister, resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung di aula kampus FUAD. Para peserta berasal dari berbagai program studi, yakni Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (9 orang), Komunikasi dan Penyiaran Islam (13 orang), Sejarah dan Peradaban Islam (7 orang), Sosiologi Agama (11 orang), Aqidah dan Filsafat Islam (2 orang), serta Magister Aqidah dan Filsafat Islam (2 orang).
Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya yudisium sebagai penanda kelulusan setelah perjuangan akademik yang panjang, sekaligus momen refleksi untuk melangkah ke masa depan. “Gelar yang diraih hari ini bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui ilmu yang diperoleh. Jadikan ini sebagai tonggak untuk terus belajar dan menanamkan prinsip pendidikan sepanjang hayat,” ujarnya. Beliau juga mengingatkan bahwa perjalanan akademik adalah bagian dari tanggung jawab moral untuk terus meningkatkan kapasitas diri, baik di jenjang pendidikan formal berikutnya maupun dalam pengabdian di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik fakultas, Insan Kamil dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, dengan IPK sempurna 4,00 dan predikat Dengan Pujian. Penghargaan lain diberikan kepada Dini Wayuka Zulmeidi dari Program Studi Sosiologi Agama sebagai penulis skripsi terbaik, berjudul “Konflik Agraria PT Laras Internusa dengan Masyarakat Adat Kinali di Nagari Kinali Pasaman Barat”, yang meraih nilai skripsi 95,6.
Momentum yudisium juga diwarnai dengan kesan dan pesan dari perwakilan peserta, Ferdi Hardiansyah, mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Dengan penuh haru, ia mengungkapkan perjuangannya menyelesaikan kuliah dengan biaya mandiri yang diperoleh dari berbagai pekerjaan serabutan di luar jam kuliah. “FUAD bagi saya bukan sekadar tempat belajar, tapi rumah kedua yang memberikan banyak pelajaran hidup. Terima kasih kepada para dosen yang telah membimbing kami dengan tulus, serta seluruh jajaran fakultas yang selalu mendukung hingga kami bisa berada di titik ini,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan rasa bangga mewakili seluruh calon wisudawan yang telah menyelesaikan perjalanan akademik penuh liku dan berharap setiap lulusan mampu membawa manfaat bagi masyarakat.
Acara yudisium ke-8 ini menjadi momentum istimewa, tidak hanya sebagai penegasan kelulusan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antara mahasiswa, dosen, dan pengelola fakultas. Kemeriahan acara dilengkapi dengan hiburan yang disuguhkan oleh para calon wisudawan dan pegawai fakultas, menghadirkan suasana akrab yang menutup rangkaian acara dengan kesan mendalam. Yudisium ini menjadi awal langkah baru bagi para lulusan untuk mengabdikan diri sebagai insan berilmu yang membawa perubahan positif di masyarakat. (admin)