Bukittinggi, 10 Mei 2025 – Dalam semangat menciptakan ruang intelektual yang reflektif dan progresif, Program Studi Doktor Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi menggelar Studium Generale bertajuk “Perkembangan Kajian Ilmu Kalam di Era Kontemporer: Isu dan Pendekatan” secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (10/5).
Acara ini dihadiri lebih dari 60 peserta dari berbagai latar belakang, baik akademisi maupun praktisi, yang antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Dipandu oleh Fitrawati, M.Ag., dosen FUAD UIN Bukittinggi, kegiatan dibuka secara khidmat dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Nerlmaya, M.Ag., mahasiswa S3 AFI FUAD. Suasana ilmiah semakin terasa dengan sambutan dari Dekan FUAD UIN Bukittinggi, Dr. Syafwan Rozi, yang menyatakan bahwa forum ini diharapkan menjadi sarana pertukaran wawasan serta penguatan kajian pemikiran Islam.
Muhamad Fajri, M.Sos., selaku Sekretaris Prodi AFI FUAD UIN Bukittinggi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak yang terlibat. Ia menekankan pentingnya menjadikan studium generale ini sebagai ruang kolaboratif untuk menghidupkan kembali diskursus keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu kalam di era kontemporer.
Sesi inti menghadirkan narasumber utama, Dr. Mohammad Kholid Muslih, Lc., M.A., dosen dari Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, yang menyampaikan materi dengan judul: Perkembangan Kajian Ilmu Kalam di Era Kontemporer: Isu dan Pendekatan.
Dalam pemaparannya, Dr. Kholid menelusuri sejarah ilmu kalam sejak masa klasik yang erat kaitannya dengan pembelaan akidah terhadap aliran-aliran yang menyimpang. Beliau menegaskan bahwa ilmu kalam telah berevolusi dari perdebatan teologis internal umat Islam menuju ranah yang lebih luas, menjawab problem sosial, filsafat modern, hingga tantangan ideologis global.
“Ilmu kalam bukan hanya alat pembela akidah, tapi juga instrumen dialog antara teks wahyu dan nalar manusia,” ujarnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya membedakan antara pendekatan ilmu kalam yang bersifat normatif dengan filsafat Islam yang lebih netral dan eksploratif.
Diskusi dipandu oleh Muhammad Zaid Iqbal, M.Ag. berlangsung dinamis. Para mahasiswa S3 AFI FUAD UIN Bukittinggi antusias mengajukan pertanyaan kritis seputar pendekatan baru dalam ilmu kalam, tantangan pluralisme, hingga urgensi integrasi antara ilmu kalam dengan isu-isu kontemporer umat Islam.
Kegiatan ditutup dengan refleksi singkat dan kesimpulan bahwa kajian ilmu kalam masih sangat relevan dan dibutuhkan, terutama dalam menjawab kegelisahan intelektual umat Islam masa kini.