Bukittinggi — Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Habibburahman, turut ambil bagian sebagai peserta aktif dalam Seminar Internasional bertajuk “Bridging Boundaries: Integrating Computer Science with Interdisciplinary Sciences” yang digelar pada 29–30 Juli 2025 di Aula Gedung S Lantai 3, UIN Bukittinggi. Seminar ini menghadirkan pemateri dari berbagai negara secara daring melalui Zoom Meeting dan melibatkan kolaborasi dengan sejumlah universitas internasional, seperti University Putra Malaysia, University Science Technology Yaman (USTY), dan Kimep University Almaty, Kazakhstan.
Dalam forum ilmiah tersebut, Habibburahman menyampaikan analisis kritis terhadap laporan khusus Majalah Tempo yang mengangkat isu kontroversi gelar “Habib” di Indonesia. Ia mengkaji bagaimana media daring, seperti Tempo.co, membangun narasi seputar identitas sosial, otoritas keagamaan, serta persepsi publik melalui pendekatan media dan teknologi.

Melalui paparannya, mahasiswa KPI ini menekankan pentingnya literasi media digital di tengah arus informasi yang masif. Ia juga menunjukkan bahwa isu-isu sosial-keagamaan dapat dikaji secara mendalam melalui pendekatan interdisipliner yang menggabungkan teknologi informasi, kajian budaya, dan ilmu komunikasi.
Partisipasi Habibburahman mendapat apresiasi dari peserta dan panitia seminar karena membawa perspektif baru dalam diskusi yang umumnya berfokus pada bidang teknologi dan sains. Kehadiran mahasiswa KPI UIN Bukittinggi dalam forum internasional ini menjadi bukti kontribusi aktif generasi muda dalam diskursus ilmiah global, dengan mengangkat isu lokal ke dalam konteks yang lebih luas.
Seminar ini sekaligus membuka peluang kolaborasi antar disiplin ilmu dan memperkuat semangat integrasi pengetahuan di era transformasi digital (Kontributor : Berliana Ilham)
