Dari Kampus ke Alam: Mahasiswa Doktor Aqidah dan Filsafat UIN Bukittinggi Sebarkan Gagasan Ekosufisme


Bukittinggi
– Gerakan ekosufisme semakin mendapat perhatian di berbagai kalangan, terutama di lingkungan akademisi dan aktivis yang mencari solusi alternatif atas krisis ekologi. Rahmat Triadi menjelaskan, “Beberapa program pendidikan dan pelatihan telah digelar untuk mengenalkan konsep ini sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan yang holistik.” Ia menambahkan, “Dengan meningkatnya tekanan terhadap sumber daya alam dan perubahan iklim, pendekatan spiritual seperti ekosufisme diyakini mampu menopang gerakan pelestarian lingkungan melalui perubahan sikap dan perilaku manusia secara mendalam.”

Ekosufisme sendiri merupakan pendekatan yang memadukan nilai-nilai tasawuf—yang menekankan pembersihan jiwa, kedekatan dengan Tuhan, dan kesadaran batin—dengan prinsip-prinsip ekologis yang mendorong pelestarian bumi. Pendekatan ini memandang alam sebagai entitas hidup yang memiliki hubungan erat dengan manusia, bukan sekadar sumber daya yang dapat dieksploitasi. Dengan cara pandang ini, pelestarian lingkungan menjadi bagian dari ibadah, yang dilakukan dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab spiritual.

Konsep ini relevan di tengah krisis lingkungan yang semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim, pencemaran, hingga deforestasi. Ekosufisme hadir sebagai alternatif yang mengajak masyarakat melihat akar persoalan lingkungan bukan hanya dari aspek teknis, tetapi juga moral dan etika. Dalam kerangka ini, perilaku manusia yang merusak alam dipandang sebagai krisis kesadaran dan hilangnya rasa keterhubungan dengan penciptaan.

Adlan Sanur Tariharan, mahasiswa Program Doktor Aqidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, memandang ekosufisme sebagai perpaduan ajaran tasawuf dengan kesadaran ekologis. Pendekatan ini menempatkan kedamaian batin sebagai landasan utama dalam menjaga kelestarian alam. Menurutnya, alam tidak hanya diposisikan sebagai sumber daya untuk dimanfaatkan, tetapi juga sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang patut dihormati dan dilindungi.

Sebagai dosen Aqidah Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN Bukittinggi, Adlan Sanur menegaskan, “Dengan demikian, pelestarian lingkungan bukan semata tugas ilmiah atau teknis, tetapi juga kewajiban moral dan spiritual.” Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada seminar internasional Bridging the Boundaries: Integrating Computer Science and Interdisciplinary Sciences yang digelar UIN Bukittinggi pada 30–31 Juli 2025.

Forum ilmiah tersebut mempertemukan para akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk membahas integrasi teknologi dengan pendekatan interdisipliner, termasuk bidang agama dan lingkungan. Keikutsertaan Adlan Sanur dan Rahmat Triadi menjadi contoh bagaimana perspektif keislaman dapat berkontribusi dalam diskursus global mengenai keberlanjutan.

Dalam kesempatan itu, Adlan Sanur bersama rekannya, Rahmat Tri Hadi, mempresentasikan riset bertajuk Integrasi Ekosufisme dalam Pengembangan Teknologi Hijau: Menuju Masa Depan yang Harmonis dan Berkelanjutan. Mereka menekankan bahwa teknologi hijau seharusnya tidak hanya berfokus pada inovasi teknis, tetapi juga dilandasi nilai-nilai spiritual yang menjaga keseimbangan alam.

Adlan Sanur menuturkan bahwa melalui dzikir dan doa, hubungan batin manusia dengan alam dapat diperkuat sehingga kesadaran menjaga keseimbangan lingkungan semakin tumbuh. “Ekosufisme menuntun kita untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan rasa syukur terhadap alam,” ujarnya.

Rahmat Triadi menambahkan bahwa gerakan ini telah mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Beberapa komunitas lingkungan mulai mengadopsi prinsip-prinsip ekosufisme dalam kegiatan mereka, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah berbasis komunitas, dan pendidikan lingkungan di pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa ekosufisme memiliki potensi untuk diterapkan di tingkat akar rumput, bukan hanya di ruang akademik.

Dengan pendekatan yang menggabungkan dimensi spiritual, moral, dan praktis, ekosufisme diyakini mampu membentuk pola pikir baru dalam menghadapi tantangan ekologi. Bagi para pengusungnya, menjaga alam tidak bisa dipisahkan dari menjaga hati, sebab keduanya saling memengaruhi dalam membentuk kehidupan yang seimbang. (MF)

daftar situs terpercaya slot server thailand https://luminosacare.com/wp-content/uploads/ deposit 25 bonus 25 slot deposit pulsa xl pkv games pkv games domino99 slot deposit indosat domino99 dominoqq akun pro filipina akun pro jepang akun pro lebanon akun pro monaco akun pro taiwan pkv games bandarqq pkv games pkv games pkv games dominoqq slot dana 5000 deposit 25 bonus 25 depo 20 bonus 20 pkv games pkv games dominoqq pkv games pkv games dominoqq bandarqq pkv games bandarqq dominoqq dominoqq bandarqq pkv dominoqq bandarqq pkv pkv games pkv games bandarqq pkv pkv games slot deposit pulsa pkv games qq online qq dominoqq pkv games bandarqq pkv games qq pkv games pkv games bandarqq pokerqq pkv games bandarqq dominoqq pkv games dominoqq bandarqq pkv games dominoqq bandarqq Depo 25 Bonus 25 bocoran slot dominoqq pola slot dominoqq pkv games dominoqq