Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sukses menyelenggarakan webinar bertema “Diskursus Filsafat Ketuhanan: Memperkenalkan Teori Sistem Kosmo-Teleologi” pada Jumat, 19 September 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui kanal Zoom Meeting ini digelar mandiri oleh Prodi AFI berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) AFI, menghadirkan narasumber Dr. Gigih Saputra, S.Kom.I., M.Ag., dosen filsafat dari STIAMAK Barunawati Surabaya sekaligus pencetus Teori Sistem Kosmo-Teleologi.
Webinar dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi AFI, Muallim Lubis, M.Pem.I., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya memperluas horizon pemikiran mahasiswa melalui kajian filsafat ketuhanan. “Teori Sistem Kosmo-Teleologi yang akan kita pelajari hari ini diharapkan mampu memberikan paradigma baru dalam memahami keterkaitan antara kosmos dan teologi,” ujarnya.
Sebelum sesi pemaparan materi dimulai, Wendra Jumardi, mahasiswa semester 7 sekaligus Ketua HMPS AFI, menyampaikan kata sambutan mewakili mahasiswa. Ia mengapresiasi antusiasme peserta dan menegaskan komitmen HMPS untuk terus menghadirkan diskursus ilmiah yang relevan dan inspiratif.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Silvi Yuliana, mahasiswa semester 5 AFI, ini berlangsung dinamis dan interaktif. Dr. Gigih Saputra memaparkan pokok-pokok pemikirannya terkait Teori Sistem Kosmo-Teleologi yang ia kembangkan, sekaligus membuka sesi tanya jawab yang melibatkan partisipasi aktif dari para peserta. Kehadiran peserta tidak hanya dari kalangan dosen dan mahasiswa AFI, tetapi juga dari berbagai institusi lain di luar UIN Bukittinggi, menambah semarak dan keluasan perspektif dalam diskusi.
Acara ini merupakan sesi pertama dari rangkaian tiga sesi webinar yang telah direncanakan. Sesi kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada minggu pertama dan ketiga bulan Oktober 2025, dengan materi lanjutan yang akan mengupas “Teori Sistem Kritik atas Ateisme” dan “Kritik Sistemik atas Agnostisisme”
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Prodi AFI berharap dapat terus mendorong tradisi intelektual kritis di kalangan mahasiswa dan memperkaya khazanah keilmuan filsafat ketuhanan di Indonesia.