Bukittinggi, 9 & 15 Oktober 2025 — Dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen di bidang publikasi ilmiah internasional dan memperkuat reputasi akademik fakultas, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Coaching Clinic Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional Bereputasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang dosen FUAD dan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu workshop tatap muka pada 9 Oktober 2025 di Aula FUAD lantai 3 dan coaching clinic daring yang berlangsung pada 15 Oktober 2025 melalui platform Zoom Meetings.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Saifuddin Zuhri, MA, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai narasumber utama. Dikenal sebagai akademisi produktif dan penulis dengan rekam jejak panjang di jurnal internasional bereputasi, Prof. Saifuddin berbagi pengalaman nyata dan strategi konkret mengenai bagaimana menulis artikel yang memenuhi standar publikasi global. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya novelty atau kebaruan riset, kekuatan argumentasi ilmiah, serta kepekaan penulis terhadap konteks global tanpa meninggalkan akar lokal.
“Jurnal internasional mencari orisinalitas gagasan dan keberanian berpikir. Justru keunikan konteks Indonesia—baik sosial, keagamaan, maupun budaya—adalah kekuatan utama yang bisa kita bawa ke forum akademik global,” ungkap Prof. Saifuddin dalam sesi diskusi yang disambut antusias oleh para peserta.
Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi, M.Ag., dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa publikasi ilmiah internasional merupakan pilar penting dalam membangun reputasi akademik perguruan tinggi Islam. Ia menegaskan, kegiatan ini bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga bagian dari visi strategis FUAD untuk menumbuhkan budaya menulis dan riset yang berkelanjutan.
“FUAD ingin menjadi rumah bagi tradisi ilmiah yang produktif. Publikasi internasional bukan sekadar tuntutan administratif, melainkan bentuk tanggung jawab intelektual dan kontribusi kita terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dunia,” ujar Prof. Syafwan.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini berjalan dengan dinamis dan interaktif. Para dosen aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan berbagai kendala dalam proses publikasi. Beberapa di antara mereka bahkan membawa draft artikel untuk mendapatkan feedback langsung dari narasumber. Dalam suasana penuh semangat, forum ini menjadi ajang refleksi bersama tentang tantangan dan peluang publikasi ilmiah di era global.
Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Zulfan Taufik, yang turut mendampingi jalannya kegiatan, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya sistematis FUAD untuk membangun kapasitas akademik dosen.
“FUAD berkomitmen mendukung dosen untuk naik kelas dalam bidang publikasi. Kami tidak ingin berhenti pada pelatihan semata, tapi menciptakan ekosistem akademik yang berkelanjutan dan saling menguatkan,” ujarnya.
Sebagai bentuk pendalaman dan tindak lanjut, FUAD juga menggelar sesi kedua berupa Coaching Clinic daring pada 15 Oktober 2025 melalui platform Zoom Meetings. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan bimbingan personal dan pendampingan intensif terhadap draft artikel masing-masing. Selain Prof. Saifuddin Zuhri, proses coaching clinic didampingi oleh dua mentor berpengalaman, yaitu Dr. Ali Imran, M.Ag. dan Mirna Yusuf, MA. Keduanya merupakan mentor kepenulisan akademik di IA Scholar Foundation Yogyakarta yang aktif menulis dan terlibat dalam berbagai publikasi nasional maupun internasional.
Melalui pendekatan ini, peserta tidak hanya memperoleh teori dan strategi, tetapi juga review konkret terhadap naskah mereka, termasuk pembenahan struktur, metodologi, serta aspek kebahasaan dan sitasi. Dengan sistem pendampingan yang lebih personal, diharapkan setiap peserta memiliki naskah yang siap untuk disubmit ke jurnal bereputasi setelah kegiatan berakhir.
Kegiatan ini disambut positif oleh para dosen FUAD. Salah satu peserta menyampaikan kesannya bahwa kegiatan ini memberi inspirasi sekaligus keberanian untuk memulai proses publikasi internasional. “Selama ini kami merasa publikasi internasional itu sulit dijangkau. Tapi setelah mendengar penjelasan dan bimbingan dari Prof. Saifuddin, ternyata bisa kita tempuh secara bertahap dengan strategi yang benar,” ungkapnya.
Workshop dan coaching clinic ini menjadi langkah nyata FUAD UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam membangun reputasi akademik yang unggul dan berdaya saing. Melalui kegiatan seperti ini, FUAD berkomitmen untuk memperkuat peran dosen sebagai peneliti, penulis, dan penggerak ilmu pengetahuan yang berkontribusi bagi kemanusiaan dan peradaban global.
“Kita sedang menanam budaya akademik jangka panjang,” tutup Prof. Syafwan Rozi. “Setiap tulisan yang kita hasilkan adalah bagian dari perjalanan intelektual FUAD menuju panggung ilmiah dunia.”
