Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Penasehatan Akademik pada 22–23 Oktober 2025 secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen Penasehat Akademik (PA) sebagai bagian dari komitmen FUAD untuk meningkatkan kualitas layanan akademik, penguatan karakter mahasiswa, serta implementasi penasehatan akademik berbasis nilai keislaman dan pendekatan psikologis modern.
Acara secara resmi dibuka oleh Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi, M.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran Penasehat Akademik dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang humanis dan transformatif. Beliau menyampaikan, “Penasehat Akademik adalah penuntun arah, bukan sekadar pengesah KRS. Melalui bimbingan yang dilakukan dengan hati, visi, dan nilai-nilai keilmuan Islam, kita tidak hanya menciptakan lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan matang secara spiritual.” Ia juga menekankan bahwa dosen PA harus lebih proaktif dalam memahami kebutuhan mahasiswa dan menjadi partner strategis dalam perjalanan akademik mereka.
Pada hari pertama, materi disampaikan oleh Dr. Sirajul Munir, M.Pd., Wakil Direktur Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Beliau mengupas secara mendalam peran strategis Penasehat Akademik dalam membina mahasiswa di era MBKM. Ia menjelaskan pentingnya pendekatan berbasis empati, coaching, dan komunikasi dua arah yang membangun kepercayaan antara PA dan mahasiswa. Sesi dilanjutkan dengan praktik simulasi penasehatan akademik yang memaparkan berbagai kasus nyata, seperti mahasiswa dengan penurunan motivasi, konflik pilihan karir, hingga stagnasi akademik. Dr. Sirajul Munir memberikan teknik penanganan berbasis konseling Islami dan psikologi positif, yang dinilai sangat relevan dengan konteks kebutuhan mahasiswa saat ini.
Hari kedua menghadirkan Prof. Usep Abdul Matin, Ph.D., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang memberikan perspektif filosofis dan normatif tentang integrasi nilai keislaman dalam proses penasehatan akademik. Dalam pemaparannya, Prof. Usep menekankan bahwa penasehatan akademik adalah bagian integral dari tugas tarbiyah dan ta’dib dalam pendidikan Islam. Menurut beliau, “Penasehatan akademik harus menghasilkan mahasiswa yang tidak sekadar selesai studi, tetapi juga terbentuk jiwanya sebagai insan akademik yang memiliki kesadaran keberagamaan, kepekaan sosial, dan tanggung jawab peradaban.” Materi beliau memperkuat paradigma bahwa PA harus mampu menjadi role model intelektual dan spiritual bagi mahasiswa.
Workshop ini memberikan manfaat nyata bagi peserta, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun pembentukan visi akademik. Para dosen memperoleh pemahaman komprehensif tentang pendekatan penasehatan akademik modern yang terintegrasi dengan nilai-nilai Qur’ani. Kegiatan ini juga memperkuat kesiapan fakultas untuk menyusun panduan baku penasehatan akademik dan membentuk forum koordinasi Penasehat Akademik sebagai wadah sinergi, inovasi, dan pengembangan profesional berkelanjutan.
Dalam sesi penutupan, Wakil Dekan I FUAD, Dr. Zulfan Taufik, M.A.Hum., menyampaikan penghargaan dan harapan besar terhadap dampak implementatif workshop ini. Dalam pernyataannya beliau menegaskan, “Kegiatan ini bukan hanya forum belajar, tetapi fondasi transformasi layanan akademik di FUAD. Dengan meningkatnya kapasitas PA, kita memastikan bahwa setiap mahasiswa merasa didampingi secara intelektual, diarahkan secara akademik, dan dibimbing secara spiritual. Melalui PA yang kuat, kita sedang membangun ekosistem pendidikan yang humanis, unggul, dan berkeadaban.”
Workshop ini menjadi momentum penting bagi FUAD dalam memperkuat peran dosen sebagai pembimbing akademik yang visioner, adaptif terhadap perubahan sistem pendidikan, serta berkomitmen mencetak lulusan yang unggul secara intelektual dan mulia secara akhlak.