Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi bekerja sama dengan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Bukittinggi mengadakan dialog interaktif, Kamis (20/09/18). Dialog interaktif itu mengangkat topik “Penguatan Netralitas dan Independensi RRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publikâ€.
Berlangsung secara live di Aula Dekanat (Rektorat Lama) Lantai III, dialog itu menghadirkan empat orang narasumber: Ibnu Azis (Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bukittinggi); Yusuf Affandy, Lc. M.Hum. (Akademisi/ Ketua Prodi KPI); Ismail Johar, SH,MM. (Sejarawan RRI); dan H.YA. Dt. Maleka Nan Tinggi (Tokoh Masyarakat).
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan dalam rangka ulang tahun RRI yang ke-78. Yusuf Affandy yang menjadi salah seorang narasumber dalam dialog interaktif tersebut mengatakan, “RRI Bukittinggi memang berperan besar dalam membangun semangat kebangsaan, termasuk dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Hanya saja, peran itu tenggelam dan tidak begitu dimunculkan.â€
Lebih lanjut, Ketua Prodi KPI ini, menyampaikan bahwa IAIN Bukittinggi, khususnya, FUAD, siap dan sedia terlibat dalam pengembangan RRI Bukittinggi ke depan, termasuk dalam menggali kembali peran RRI Bukittinggi ini dalam sejarah kebangsaan kita.
Banyak yang hadir dalam dialog ini, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam. Secara umum acara berjalan lancar dan sukses.