Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam Serial FUAD Book Club yang ketiga mengupas buku karya Dr, Januar Wadek 2 FUAD yang bertempat di Aulu Gedung Egypt Lt. 3 pada Jumat, 10 Maret 2023. Hadir sebagai pembedah Dr. Syafwan Rozi dan Muhammad Fajri, M.Sos.
Dr. Januar mengulas perspektif Syekh Sulaiman Arrasuli (Inyiak Candung), seorang ulama terkemuka Minangkabau, yang telah melembagakan gagasannya melalui pendidikan Islam di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung. Menurutnya transmisi nilai-nilai pertalian adat dan syarak dalam gagasan dan praktek Syekh Sulaiman Arrasuli terdiri dari tiga nilai, yaitu: nilai-nilai keislaman, nilai-nilai kebangsaan dan nilai- nilai budaya. Sumber nilai yang dijadikan oleh Syekh Sulaiman Arrasuli dalam pengembangan pertalian adat dan syarak, yaitu alqur’an, sunnah, kebangsaan, dan budaya. Otoritas Nilai atau pemegang nilai, yaitu ulama, pemangku adat, dan pemerintah.
Ia menuturkan proses pelembagaan pertalian adat dan syarak, yaitu melalui institusi pendidikan pada Madrasah Tarbiyah Islamiah, melalui kurikulum, metode pembelajaran dan metode pembinaan, di samping itu terdapat pelembagaan pada organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiah, dan melalui jalur media cetak yang telah diterbitkan. Ketiga proses selanjutnya adalah menghasilkan output dalam bentuk karakter dan perilaku. Pertalian adat dan syarak dalam pemikiran dan gerakan dakwah Syekh Sulaiman Arrasuli menghasilkan sembilan karakter dan tiga belas perilaku.
Proses interaksi yang dilakukan oleh Syekh Sulaiman Arrasuli melalui transmisi nilai pertalian adat dan syarak, pelembagaan dan output nilai dalam bentuk karakter dan perilaku kemudian menghasilkan konsep dan rumusan pendidikan interaktif dialektik. Konsep ini mengacu pada komponen pendidikan yaitu aktor pendidikan, kurikulum, metode dan sarana prasarana, konsep pendidikan interaktif dialektik yang dihasilkan dari proses transmisi nilai melalui pertalian adat dan syarak Syekh Sulaiman Arrasuli. Akhirnya, dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan interaktif dialektik ini menarik untuk dikembangkan di tengah masalah pendidikan nasional yang masih mengalami krisis moral dan budaya sebagai aspek acuan nilai-nilai dan tujuan pendidikan.