Bukittinggi, 23 September 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menyelenggarakan Workshop Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bukittinggi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dirancang untuk memperkuat peran guru PAI dalam menciptakan pendidikan agama yang inklusif, toleran, dan selaras dengan nilai-nilai kebangsaan.
Workshop ini memiliki tiga tujuan utama: pertama, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konsep moderasi beragama; kedua, meningkatkan kompetensi guru PAI dalam mengimplementasikan nilai-nilai inklusif dan toleran di lingkungan sekolah; dan ketiga, mendorong lahirnya strategi praktis dalam penguatan pendidikan agama yang ramah terhadap keberagaman.
Acara berlangsung pada Selasa (23/9/2025) di Hotel Dymens Kota Bukittinggi. Kegiatan diawali dengan pembukaan resmi oleh Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh penanggung jawab, Dr. Gazali, M.Ag.
Tiga narasumber utama hadir memberikan materi, yaitu:
- Prof. Dr. Novi Hendri, M.Ag., Guru Besar Moderasi Beragama, yang mengupas konsep dan landasan normatif moderasi beragama dalam perspektif Islam dan kebangsaan.
- Dr. Charles, M.Ag., pakar Pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya strategi pembelajaran inklusif di kelas.
- Dr. Efendi, M.Ag., dosen Pemikiran Islam dari UIN Imam Bonjol Padang, yang membahas implementasi moderasi beragama dalam praktik pendidikan sehari-hari.
Workshop ini diikuti oleh 20 orang guru PAI dari tingkat SD hingga SLTA se-Kota Bukittinggi. Selain guru, kegiatan juga melibatkan mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) dari seluruh jenjang pendidikan (S1, S2, dan S3). Keterlibatan mahasiswa ini merupakan bagian dari metode service learning yang diterapkan dalam PkM, di mana mahasiswa tidak hanya membantu penyelenggaraan kegiatan dari sisi logistik dan teknis, tetapi juga berperan dalam pendokumentasian dan penyusunan laporan kegiatan.
Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. “Guru PAI adalah ujung tombak dalam membentuk karakter generasi bangsa. Melalui kegiatan ini, kami berharap guru mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan suasana belajar yang damai, inklusif, dan penuh toleransi,” ungkapnya.
Salah seorang peserta, Ibu Siti Rahma, guru PAI di salah satu SMA negeri di Bukittinggi, menyampaikan kesan positifnya. “Workshop ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan strategi praktis untuk mengajarkan keberagaman kepada siswa tanpa mengurangi esensi ajaran agama. Kami merasa lebih percaya diri untuk menerapkan nilai moderasi beragama di sekolah,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi berharap para guru PAI di Kota Bukittinggi dapat menjadi agen perubahan yang mengembangkan pendidikan agama inklusif, toleran, dan sejalan dengan prinsip moderasi beragama. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan program ini.