Bukittinggi, 11 November 2025 — Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sukses menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berbasis Digital (AI) selama dua hari, 10–11 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FUAD untuk memperkuat kapasitas dosen dalam merancang perkuliahan yang adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi pendidikan.
Workshop menghadirkan Prof. Afrianto Daud, S.Pd., M.Ed., seorang pakar nasional dalam bidang teknologi pembelajaran sekaligus dosen Universitas Riau, yang dikenal luas atas kontribusinya dalam pengembangan praktik pedagogi digital di Indonesia. Dalam pemaparannya, Prof. Afrianto menekankan bahwa Artificial Intelligence (AI) bukan lagi sekadar alat bantu tambahan, tetapi telah menjadi collaborative partner yang dapat meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar secara signifikan. Ia menunjukkan berbagai contoh konkret penggunaan AI, mulai dari pembuatan lesson plan yang lebih sistematis, pengembangan materi kuliah berbasis multimedia, hingga penyusunan video pembelajaran yang dapat dihasilkan hanya dalam hitungan menit.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FUAD, Prof. Dr. Syafwan Rozi, M.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi keniscayaan di dunia pendidikan tinggi. “Kemampuan dosen dalam mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran bukan hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi ekosistem pengetahuan yang semakin kompetitif dan berbasis teknologi,” ujarnya.
Workshop ini dipandu oleh moderator Dr. Darul Ilmi, M.Pd., dan diikuti oleh dosen dari berbagai program studi di lingkungan FUAD. Para peserta mendapatkan kombinasi materi teoritis dan pelatihan praktik yang dirancang untuk memperluas pemahaman sekaligus keterampilan teknis mereka. Selain mempelajari ragam media pembelajaran digital dan strategi pembelajaran interaktif, peserta juga diajak mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, menarik, dan bermakna bagi mahasiswa.
Pada sesi praktik hari kedua, suasana diskusi dan kolaborasi berlangsung sangat dinamis. Peserta diberikan kesempatan untuk berlatih menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome-Based Education (OBE), membuat materi presentasi yang lebih visual dan komunikatif menggunakan Gamma, serta memproduksi video perkuliahan melalui platform Notebook LM. Banyak dosen mengungkapkan bahwa pendekatan praktik langsung ini sangat membantu mereka memahami potensi besar teknologi dalam menunjang tugas akademik sehari-hari.

Antusiasme peserta terlihat dari tingginya interaksi, berbagai pertanyaan kritis, serta keinginan kuat untuk memperdalam kemampuan digital mereka. Banyak peserta menyampaikan harapan agar FUAD dapat menyelenggarakan workshop lanjutan, khususnya terkait pembuatan modul pembelajaran digital dan pengembangan ekosistem pembelajaran berbasis AI secara lebih komprehensif.
Melalui workshop ini, FUAD menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendorong inovasi pembelajaran serta meningkatkan kualitas profesionalitas dosen dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era digital yang terus berkembang pesat.

