Bukittinggi, 20 Mei 2025 – Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sukses menyelenggarakan Studium Generale bertajuk “Merawat Manuskrip, Merawat Makna: Revitalisasi Studi Al-Quran berbasis Naskah Kuno”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi pada Senin dan Selasa, 19–20 Mei 2025, secara daring melalui Zoom Meeting, serta diikuti oleh lebih dari150 peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, peneliti, dan pemerhati manuskrip Islam.
Sesi Pertama: Menggali Khazanah Naskah di Sumatera Barat
Pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 09.00–11.00 WIB, kegiatan dibuka dengan rangkaian acara yang dipandu oleh mahasiswa Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Zahra Noviera, selaku pembawa acara. Pembukaan dimulai dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Muhammad Ihsan, dilanjutkan dengan pemutaran lagu Indonesia Raya yang diikuti secara khidmat oleh seluruh peserta. Setelah itu, Abdul Farel memimpin doa pembuka. Rangkaian pembukaan ditutup dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi Studium Generale oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Prof. Dr. Syafwan Rozi, M.Ag., yang menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan kajian manuskrip sebagai bagian penting dari revitalisasi Studi Islam berbasis kearifan lokal.
Sesi pertama menghadirkan narasumber Prof. Pramono, S.S., M.Si., Ph.D., Guru Besar Kajian Manuskripdari Universitas Andalas, dengan tema “Khazanah Naskah al-Qur`an dan Tafsir di Sumatera Barat”. Dalam pemaparannya, Prof. Pramono menegaskan bahwa Minangkabau merupakan salah satu wilayah terkaya di Nusantara dalam hal khazanah manuskrip, baik manuskrip al-Qur’an, tafsir, maupun karya-karya keilmuan Islam lainnya. Namun demikian, menurut beliau, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini bukanlah kelangkaan naskah, melainkan minimnya sumber daya manusia yang berani dan bersungguh-sungguh dalam mendalami isi dan teks dari manuskrip tersebut. Oleh karena itu, beliau mendorong agar generasi muda, khususnya mahasiswa Studi Islam, mulai menumbuhkan keberanian intelektual dalam meneliti dan menghidupkan kembali warisan naskah-naskah kuno tersebut.
Sesi ini dipandu oleh Abdul Halim, M.Ag., dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, yang memfasilitasi diskusi antara peserta dan narasumber dengan hangat dan ilmiah.
Sesi Kedua: Filologi sebagai Metode Kajian Tafsir
Sesi kedua dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 10.00–12.00 WIB, menghadirkan Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag., Guru Besar Ilmu Tafsir dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mengangkat tema“Metode Filologi untuk Kajian Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir”, Prof. Jajang menyampaikan bahwa masih terdapat kesenjangan (gap) penelitian yang besar dalam kajian manuskrip keislaman, khususnya dalam konteks studi al-Qur’an dan tafsir. Menurutnya, banyak naskah tafsir lokal yang belum tersentuh secara serius oleh kajian akademik. Ia memotivasi para peserta agar menggarap manuskrip sebagai focus penelitian, mengingat potensi besar yang terkandung di dalamnya untuk memperluas khazanah tafsir Nusantara dan menggali akar-akar tradisi intelektual Islam lokal.
Sesi kedua ini dimoderatori oleh Muhammad Taufik, M.A., dosen Ilmu Hadis, yang turut memberikan suasana akademik yang interaktif dalam diskusi.
Komitmen Merawat Warisan Intelektual Islam
Kegiatan Studium Generale ini merupakan bagian dari komitmen Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dalam mendorong pendekatan multi disipliner berbasis naskah dalam studi keislaman. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian, digitalisasi, dan pengkajian manuskrip sebagai sumber primer yang otentik dan bernilai tinggi.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan diskusi yang produktif, kegiatan ini menandai langkah awal yang penting menuju pengembangan studi al-Qur’an yang lebih kontekstual, historis, dan membumi dalam khazanah keilmuan Islam Nusantara.
[Zulhamdani]