Arjoni, M.Pd., Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam yang murah senyum, dan Syawaluddin, MPd., Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang energik lagi gagah, baru-baru ini keduanya telah dipastikan lulus ujian seleksi masuk program doktor pascasarjana di dunia universitas yang berbeda. Keduanya diterima di dua universitas ternama di Jawa.
Arjoni lulus ujian masuk program doktor untuk Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Prodi itu sendiri diketahui telah terakreditasi A.
Jauh-jauh hari, Arjoni telah merencanakan research-nya. Dia merencanakan membahas “Penguatan Spiritual Keagamaan Mahasiswa Melalui Sinematerapiâ€. Sambil masih deg-degan menunggu pengunguman informasi beasiswa dari Diktis Kemenag, Arjoni tampak optimis, akan dapat menyelesaikan program doktornya secepatnya.
“Agustus sudah akan mengikuti program pra-kuliah. September sudah akan mulai [perkuliahan]. Mudah-mudahan lancar saja ke depan, dan lulus sesuai target,†katanya.
Sementara, Syawaluddin, M.Pd., juga lulus ujian masuk program doktor untuk Program Studi Bimbingan Konseling, tapi di universitas yang berbeda. Syawal, panggilan akrab lelaki tampan ini, lulus di Universitas Negeri Malang (UNM).
“Alhamdulillah, berkat doa Ibu,†tulisnya di laman media sosialnya.
Yang lebih membahagiakan, Syawaluddin dipastikan lulus MORA Sholarship, sebuah program beasiswa yang diberikan Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini, yang dikenal juga dengan Program Beasiswa 5000 Doktor, adalah program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang diluncurkan secara resmi pertama kali oleh Presiden RI Joko Widodo pada Desember 2014.
Sebagaimana terdapat di laman resmi program ini, program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam melalui pendidikan S3 di berbagai perguruan tinggi berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri.
Selamat pergi ‘berjihad’ Arjoni dan Syawaluddin!
(Reported by DA/Hasbi)