Bukittinggi adalah sebuah kota yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi di Sumatera Barat, dengan lanskap masyarakat yang multireligius dan multikultural. Kehidupan umat beragama, baik di kalangan internal maupun antarumat beragama di Bukittinggi sekalipun pada umumnya kondusif dalam arti belum pernah terjadi konflik terbuka yang mengarah kepada tindak kekerasan (violence conflict), namun sebenarnya mengandung konflik laten antar-kelompok keagamaan lantaran perbedaan kepentingan.Karenanya, sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas pemuda dan pencerahan terkait peran yang dapat mereka mainkan dalam upaya bina damai di Kota Bukitinggi, kegiatan Youth Peace Festival ini menemukan arti penting untuk diselenggarakan.
Kegiatan ini diselenggarakan pada 13-14 November 2019 di Ruang Sinema Gedung O IAIN Bukittinggi oleh Prodi AFI IAIN Bukittinggi bekerjasama dengan Gerakan Isam Cinta (GIC), The Asia Foundation, Pusaka Foundation, dan Pemuda Lintas Agama (Pelita) Bukittinggi. Dalam waktu 2 hari tersebut, ragam kegiatan dilaksanakan sebagaimana berikut:
- Public Lecture dengan tema: “Filsafat Minangkabau dan Relevansinya dengan Pencegahan Radikalisme Agama di Sumatera Baratâ€, oleh Dr. Widia Fithri, M.Hum (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang) dan Dr. Sefriyono, M.Pd (Dosen Prodi Studi Agama-Agama UIN Imam Bonjol Padang).
- Movie Discussion dengan tema: “The Imam and The Pastorâ€, oleh Dr. Gazali, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Bukittinggi dan Ketua NU Kota Bukittinggi) dan Pastor Enrique Vazques SV, SX (Pastor Gereja Xaverius Bukittinggi).
- Talk Show, dengan tema:“Pengarusutamaan Damai dalam Kehidupan Anak Mudaâ€, oleh Dr. Budhy Munawar Rachman (Dosen STF Driyarkara Jakarta), Dr. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag (Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi), Pdt. Hencje Cunrat Ohoiwutun (Pendeta GBI Bukittinggi), Sudarto, MA (Pusaka Foundation Padang), Eddy Najmuddin Aqdhiwijaya, MA (Gerakan Islam Cinta Jakarta).
- Speech Contest, dengan tema: “Peran Pemuda dalam Upaya Bina Damaiâ€, yang diikuti oleh 27 peserta dari mahasiswa dan pemuda dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas lintas agama se-Sumatera Barat.
- Penampilan seni budaya oleh mahasiswa dan pemuda lintas agama Bukittinggi.
Ketua Prodi AFI IAIN Bukittinggi, Dr. Zulfan Taufik, MA.Hum mengatakan,“Youth Peace Festival ini sesungguhnya dilaksanakan sebagai bagian dari pembelajaran di Prodi AFI, dimana tidak hanya mempelajari agama Islam tetapi juga sejarah dan pemikiran agama-agama lain, relasi antar-agama dan intra-agama, juga terkait degan konflik dan resolusi konflik. Jadi secara akademik sangat perlu mendatangkan sumber primer dari agama-agama yang dikaji dengan kemasan acara yang menarik bagi mahasiswa dan anak muda.â€
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini sesungguhnya adalah bagian dari tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakulatas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bukittinggi dan Komunitas Umat Beragama di Kota Bukitttinggi yang telah ditandatangani pada tahun 2015 lalu. Karena memang, sebuah perguruan tinggi selalu dituntut untuk membangun jejaring dalam rangka pengembangan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dalam dharma perguruan tinggi.â€
Dekan FUAD IAIN Bukittinggi, Dr. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag dalam sambutannya sangat mengapresiasi acara ini karena mampu mengintegrasikan antara proses pembelajaran, penelitian, sekaligus advokasi bagi penguatan kerukunan umat beragama di Kota Bukittinggi. Kegiatan ini juga dilaksanakan pada momen yang sangat tepat karena belum lama ini Kementerian Agama membuat edaran terkaitpendirian rumah moderasi beragamadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Kehadiran rumah moderasi beragama tersebut,akan menjadi wujud komitmen menjadikan moderasi beragama sebagai landasan berfikir, bersikap, serta perumusan kebijakan dan program di Kementerian Agama, termasuk PTKIN.[]